Emak dan Kitchen

Emak dan Kitchen

Penulis:

Agnes R – Asni Ahmad Sueb – Fuatuttaqwiyah El-adiba – Henny Purnawati – Lusi Ekarina – Mutia Farina – Nunuy Nurjanah – Nurhabibah – Ogyaningrum – Ries Regar – Umi Hartati – Widyaningsih – Yeni Kurnia – Zaenal M

“Kangen nasi kuningnya Mbak Ning.” (Widyaningsih, “Hadirkan Cinta dalam Tiap Piring Hidanganmu”)

Seiring perkembangan zaman, perempuan dan dapur tidaklah menjadi pemeo yang menyudutkan peran perempuan itu sendiri. Sebab para pria pun kini banyak yang berkarya di dapur, bahkan menjadi sebuah profesi yang membanggakan. (Lusi Ekarina, “Dapur, Dulu dan Kini”)

Cobek kesayangan emak, adalah peninggalan neneknya ibuku, apakah kelak nanti akan diwariskan emak padaku? (Nurhabibah, “Bumbu Tradisional dalam Cobekan Emak”)

Orang yang mengaku bisa masak pun terkadang suka dihampiri rasa tak percaya diri ketika masakannya harus dicicipi orang lain.( Zaenal M., “Ibu dan Dapur”)

Aku ingin mewariskan nilai-nilai kebaikan bagi anak-anak salah satunya lewat kegiatan memasak. Karena masakan yang disajikan buat keluarga dari hati yang penuh cinta tentu saja akan menghasilkan ikatan yang kuat di antara anggota keluarga. (Mutia Farina, “Memasak dan Pewarisan Nilai”)