Membuat baram Cetakan 2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Shallom
Salam sejahtera
Om Swastiastu
Namo Buddhaya
Salam Kebajikan
Tabe salamat lingu nalatai salam sahujud karendem malempang, adil katalino bajuramin kasaruga basengat kajubata. Arus. Dengan mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa, Buku yang berjudul “Membuat Baram” ini dapat terbit sebagai wujud nyata hasil kegiatan Satu Guru Satu
Buku (SAGUSAKU) yang disusun ole Aratini, S.Pd.

Ketua IGI Wilayah memberi apresiasi yang tinggi kepada narasumber, panitia, dan peserta kegiatan SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku) Tahun 2020 yang telah dengan ikhlas dan tulus dalam menyalurkan aspirasinya yang sangat menginspirasi lewat berbagai karya.

Karya-karya ini nantinya tidak hanya menjadi suatu kewajiban atau formalitas saja, melainkan sebagai jembatan penyambung munculnya karya-karya inovatif dari guru-guru yang zaman sekarang banyak “mati suri”.Tugas dan tanggung jawab pendidik yang tertuntut untuk membagikan ilmu tertuang dalam motto IGI “Sharing and Growing Together” selaras pada kegiatan SAGUSAKU.

Melalui kegiatan SAGUSAKU terciptalah seorang pendidik andal yang mencintai budaya literasi dalam hal menulis dan tentunya menjadi aset bangsa yang luar biasa. Menulis merupakan kegiatan yang tidak hanya melatih kamampuan namun juga wahana pengembangan talenta yang dipercaya pasti dimiliki setiap guru.

Apa yang telah dilakukan tentu merupakan pengabdian kepada negeri dalam perannya memajukan dunia pendidikan Indonesia melalui potensi yang mumpuni. Guru dalam hakikatnya sebagai seorang pendidik tentunya harus selalu membawa arus pembaharuan dalam pusaran globalisasi yang kian kencang. Siswa yang millenial juga harus diiringi oleh guru-guru yang potensial dalam perkembangannya. Rendah hati dan selalu mau belajar serta memperbaiki diri adalah kunci sukses dalam menghasilkan