I B U

IBU

Kekuatan Cinta Abadi

Afita Nur Hayat – Ahmad Bhadick – Alifah Hania – Ana Samiatul Milah – Apriyani Tungga Dewi – Armiyati – Dana Anggara – Dudung Abdullah – Emy Sri Purwani – Evi Aviyah – Haeria Iskandar Alam – Henny Purnawati – Hilma Muthmainnah – Hurriyaturrohman -Isah Cahyani –  Khoirul Imaniah –  Lailanisa Fadlilani –  Lusi Ekarina –  M. N. Rao Pulungan – Netty Indarti – Nunuy Nurjanah – Nuraini Restianingtyas – Padma Dewi S. – Rinda –  Siti Mahmudati –  Siti Rofingah – Sri Purwani Eka Mulat – Sri Rahayu – Sri Sehry  Haryati – Sri Utami – Sumi Rahayu – Ummu Isfaroh T. – Zubaidah

Back cover :

Peristiwa tersebut sungguh tidak akan saya lupakan seumur hidup. Kala itu belum ditemukan benang merah mengapa mama bersikap demikian, setelah kami juga berikhtiar ke psikiater dan dokter jiwa. Mereka menyatakan mama depresi yang menyebabkan sel-sel otaknya bekerja secara acak. (Penyesalan)

***

Ibuku memang pandai mengambil hati siapa pun, termasuk aku. Karena ibu, aku jadi lebih bersemangat membaca. Ibu telaten mengajariku jika ada kesulitan belajar. Satu catatan bahwa ternyata hati ibu adalah ruang kelas tempat anaknya belajar. (Rindu di Ujung Senja)

***

Walaupun ibu sadar betul kini saya sudah menjelma menjadi mahkluk yang luar biasa mengaggumkan. Ada jakun dan tumbuh janggut di dagu. Tetapi di matanya, tetaplah seperti anak-anak yang masih beliau gendong-gendong dan timang-timang. (Kekhawatirannya adalah Kekuatan Cintanya)