Di Titik Kesabaran

Penulis:

Alifadha Pradana – Asni Ahmad Sueb – Catur Sriyanti – Dg Mapata – Esti Cahyamaharti – Gethanie Budi – Henny Purnawati – Istri Bungsu – M Ikhsan S – N. Empoy Rokayah – Nadhim – Nelis Pradesa – Ni Made Desi Handayani – Nur Aini Bachtiar –  Ridha – Sri Utami – Umi Hartati – Wahyu Sinangsih – Wardah – Wawan Setiawan – Wuri – Zaenal. M

***

Filosofi berdoa merupakan satu pembuktian bahwa manusia memiliki kemampuan yang terbatas untuk menyelesaikan segala urusannya, tatkala urusan itu menemui jalan buntu dalam penyelesaiannya. Bukankah pada saat manusia berada dititik kesulitan dan kebuntuan dia akan selalu menengadahkan tangan pada Tuhan-Nya?

(Saat Kesabaran Menemui Cerita Indahnya)

Saat antrian giliran saya dipanggil, saya masuk ke ruang dokter  dan  dokter langsung mengecek dan USG. Suamiku dipanggil dan bilang, “Pak bayi tidak dapat diselamatkan sudah turun dari Rahim sudah lepas tinggal janin sewaktu-waktu jatuh keguguran.

(Buah Hatiku)

Pemeriksaan pertama dan kedua, biasalah chek up semua, sampai di bulan ketiga kami harus mendengar bahwa sakit beliau namanya “ANEORISMA AORTA”. Indah didengar tapi sungguh tidak menyenangkan menjalaninya.

(Kesabaran Tidak Ada Titiknya)

Addy tahu apa yang dia rasakan ini salah apa lagi dengan statusnya yang sudah berumah tangga dan memiliki dua orang putra. Tapi itu lah cinta kita tidak bisa memaksa atau menolak bila rasa itu datang tiba-tiba.

(Buah Sabar Itu Manis)