Penulis:
Reiyan Mulyana- Dudung Abdullah- Wawan Setiawan- Kh. Muhammad Qudsi- Hani Sholihah- Ummi Uzma- Otong Surasman- Muhammad Syakur- Akhmad Saefudin-Noorhani Dyani Laksmi
Kalau kita mau jujur, banyak di antara kita dan manusia pada umumnya terpendam cinta kekuasaan pada dirinya meskipun dia bukan siapa-siapa.
(Syahwat Khafiyah-Reiyan Mulyana)
Semakin kuat dorongan hawa nafsu yang menyuruhmu berbuat dosa, semakin besar pula pahala yang akan diperoleh karena meninggalkan dosa tersebut karena Allah.
(Nafsu Jangan Dimanja Jangan Pula Dibinasa-Dudung Abdullah)
Iblis dan Syetan adalah makhluk tak kasat mata. Ia selalu menggoda, mempengaruhi manusia untuk melakukan perbuatan tercela.
(Berlindung Kepada Alloh Dari Godaan Iblis Dan Syetan-Wawan Setiawan)
Juga di rakaat terakhir Imam memanjatkan doa qunut yang menurut ukuran orang Indonesia sangat panjang sebab doa itu bisa sampai 15 menit. Subhanalloh.
(Marhaban Yaa Ramadan, Yuk Kita Salat Tarawih–Kh. Muhammad Qudsi)
Ruhani atau jiwa menentukan kedudukan dan nilai manusia, mulia atau tercela. Dalam hal ini, manusia diberi pilihan untuk menyucikan atau mengotori jiwanya.
(Nafsu Yang Dirindukan Surga–Hani Sholihah)
Ternyata qolbu itu lebih luas dari dunia dan seisinya.
(Ketika Puasa Menyapa Qolbuku-Dr. Ummi Uzma)
Peranan nalar manusia dalam kondisi seperti ini, begitu sangat penting agar tidak terbawa dengan arus yang negatif, yang memungkinkan membuat hidup menjadi gelisah, sengsara, bahkan frustasi yang berkepanjangan.
(Fungsi Zawiyah Dalam Upaya Pengendaalian Hawa Nafsu-Dr. H. Otong Surasman, M.A.)
Marah menghalangi seseorang dari berbuat adil. Nafsu menghalangi seseorang dari memfokuskan diri pada ibadah.
(Sebelas Dua Belas Nafsu, Syahwat Dan Emosi-Muhammad Syakur)
Reviews
There are no reviews yet.