1). Keluarga tercintaku
Aku belajar di sebuah Institut keguruan. Aku berasal dari keluarga sederhana. Bapakku adalah seorang guru yang mengajar di sebuah sekolah Madrasah Tsanawiyah. Ibu seorang ibu rumah tangga. Kakakku bekerja di sebuah kantor pajak di daerah Jakarta. Kehidupan keluargaku sangat sederhana.
2). Kebahagiaanku
Tahun 2003 tepatnya di bulan februari, aku diwisuda. Setelah aku belajar sembilan semester. Di malam hari usai wisuda, aku terbangun untuk melaksanakan tahajud. Pada waktu sujud terakhir, aku berdoa sambil berlinang air mata, bersyukur atas semua karuania Allah. Kedua orangtuaku sangat gembira sekali.
3). Melamar pekerjaan
Empat bulan setelah diwisuda, aku masih menganggur. Kesibukanku hanya mengajar ngaji anak-anak di masjid dekat rumah sore hari. Sampai akhirnya, mendekati awal tahun ajaran baru, aku mendaftar di sebuah SMP Negeri dekat rumahku dan Alhamdulillah langsung diterima.
4). Kegagalan adalah kunci kesuksesan
Di pertengahan tahun ajaran, tepatnya di bulan Desember ada sebuah SMA Negeri di daerah Purbalingga yang membutuhkan pengajar Fisika. Aku bertanya ke teman-teman guru di SMP, akhirnya aku mencoba memasukkan lamaran, Alhamdulillah diterima.
5). Pengalaman yang menyenangkan
Di pemberitaan koran Banyumas, September 2004 dibuka pendaftaran untuk guru bantu dan CPNS. Di SMP maupun SMA tempat kerjaku, masih ada beberapa guru yang belum PNS seperti aku. Kita bareng-bareng mendaftar Guru Bantu dan CPNS.
6). Perjuangan Yang Menghasilkan
Tes Guru Bantu lebih awal dilaksanakan. Peserta tes Guru Bantu Fisika SMA hanya dua pendafta, Alhamdulillah aku dan temanku diterima.
7). Kegigihanku
Tepat pada tanggal 15 Oktober 2004, test CPNS dilaksanakan. Peserta untuk pendaftar guru Fisika ada 20 peserta, formasi yang dibutuhkan empat.
8). Ujian Hidupku
Bulan Desember, pada saat aku sedang mendaftar ulang guru Bantu, sebelum pengumuman tes CPNS, terjadilah kecelakaan yang menyebabkan aku langsung tidak sadarkan diri beberapa hari.
9). Setengah Gegar Otak
Pertolongan pertama, aku dibawa ke Rumah Sakit Purbalingga. Sampai malam kondisiku masih belum sadar. Akhirnya kesepakatan keluarga, aku dirujuk ke Rumah Sakit Margono Purwokerto.
Esok harinya aku siuman. Keluargaku sangat sedih melihat keadaanku, terutama ibu. Bapak selalu menenangkan hati ibu.
10). Nikmatnya Ujian Allah
Pukul sembilan pagi, dokter saraf memeriksaku. Hasil deteksi dokter, aku setengah gegar otak. Pandangan mataku masih kosong, walaupun aku sudah siuman.
11). Mencoba Menjadi Anggota ODOJ
Akhir Desember 2004, aku dibolehkan pulang. Sakit kepala karena pengaruh setengah gegar otak masih sering terasa, sering lupa dan pusing. Di awal tahun 2016, informasi dari internet tentang adanya ODOJ (One Day One Juz) menjadikanku tertarik untuk mengikuti. Akhirnya, aku mendaftar menjadi anggota ODOJ.
12). Alqur’an Segalanya Bagiku
Hampir mau satu tahun mengikuti program ODOJ, Alhamdulillah banyak pengaruhnya pada otakku. Pusing di kepala sembuh total. Kelupaan juga bisa disembuhkan. Alqu’an adalah sebagai syifaa, sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-Isra’ ayat 82.
Penulis: Dwi Ambar Pangesti, S.Pd
NO ISBN: 978-602 5447-02-0
Reviews
There are no reviews yet.