MEI 2012
Ia duduk di ujung dipan dan diam
Layaknya sedang bersembunyi
Kau melihatnya
membisu
tersakiti
jatuh
terluka
Namun, kau ikut diam bagai bayangnya
Dan ikut menuai pedih bagai punya satu hati
Kau mencintainya
Bukan cuma raganya
Melainkan jiwa dan hatinya ikut kau damba
Kau tidak tahu bahwa hidupmu untuknya
Tapi tidak dengan hidupnya
Hidupnya bukan untukmu;
bukan pula untuk dirinya
Hidupnya untuk pahit dan rindu
Reviews
There are no reviews yet.