Hujan Adalah Rezeki
Oleh : Abdul Azis Al-Gifari
Hujan deras membasahi kota yang indah ini, aku melihat betapa bahagianya tanaman ketika air membasahi mereka, sampah-sampah yang menyangkut di sungai pun akhirnya kembali mengikuti jalur air, dari jendela gedung ini terlihat banyak orang seketika berhenti beraktivitas, dan berlari-lari mencari tempat yang tidak terkena air hujan. Sebagian orang berbahagia, sebagiannya tidak, mungkin kita akan kebingungan mencari makna hidup, jika tidak belajar dari hal yang sudah terjadi, atau tidak bergunanya otak seperti orang yang membuang sampahnya ke sungai.
Dari semua yang aku lihat di kota ini, aku melihat seorang anak kecil memakai jas hujan sedang menawarkan minuman hangat yang bernama bajigur, kepada orang-orang yang sedang berteduh. Dia berjalan ke sana ke mari menjajakan minuman bajigur miliknya kepada orang-orang. Dia juga melayani banyak orang yang akan membeli dagangan milik Ayahnya. Aku sangat terpukau melihat perjuangan anak itu. Di usianya yang masih kecil, dia sudah harus membantu ayahnya berjualan bajigur. Aku sangat terharu ketika melihat seorang anak yang membantu orang tuanya.
Lama aku berdiam diri, melihat apa yang sedang terjadi di kota, aku seperti sedang berbicara dengan diriku sendiri, memahami setiap kejadian dan merasakan apa yang dirasakan orang lain. “Nak jangan melamun, Ibumu sudah siap dioperasi, ayo!” Ayah memanggilku.
Reviews
There are no reviews yet.