Menjadi Padi
Afita Nur Hayati
Terdengar alunan lagu, simbolnya padi berbahagia umat seluruh dunia. Ya, lagu tentang filosofi padi, yang semakin dia berisi semakin dia merunduk. Tak ada kepongahan sama sekali.
Ketika bisa mencapai usia 40 tahun, kita langsung mengingat manusia paripurna, suri tauladan bersama, yang diangkat menjadi Nabi di usia utama. Usia 40 tahun menjadi usia awal kenabian Muhammad Saw. Kitab suci pun mengisyaratkannya dalam sebuah ayat, tentang apa saja yang harus dilakukan oleh seorang hamba, ketika usianya sampai 40 tahun.
Sebuah kesyukuran yang besar, bisa memasuki usia yang dianggap usia kemapanan dalam meraih dunia dan segala isi di dalamnya. Usia kematangan dalam berpikir, bersikap, dan bertindak. Masih diberi kesempatan berserah dan banyak mengingat-Nya. Seraya menengadahkan tangan meminta ampunan dan keberkahan dalam hidup. Bahwa inilah waktunya banyak berbuat untuk diri sendiri dan juga orang lain, sebagai bekal di kehidupan abadi nanti.
Ketika usia 22 tahun selesai sarjana. Usia 26 tahun rampung S2 di akhir semester 5. Mendapatkan tempat untuk bersosialisasi mengamalkan ilmu, berkenalan dengan teman-teman di organisasi keagamaan, sosial dan kemasyarakatan, kemudian bertemu jodoh dan memutuskan untuk membina rumah tangga di usia 28 tahun. Sebuah siklus menyenangkan yang bisa dilewati oleh gadis bungsu, yang sedikit manja dan memiliki pendidikan tinggi, yang dianggap memadai.
Yang harus ditanamkan dalam diri adalah medan perjuangan setiap orang berbeda-beda. Usia di atas 25 tahun bagi perempuan, bagi sebagian orang dianggap sudah matang dalam memasuki ibadah terpanjang sepanjang hayat masih di kandung badan. Usia yang bisa jadi telat dalam memulai karier, sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Apalagi kalau belum memulai karier dan juga belum menikah. Bakal bawa perasaan alias baper dalam berinteraksi dengan orang lain, baik secara lisan maupun tulisan di akun media sosial. Karena di usia dua puluh sampai tiga puluhan, kita masih biasa mendengar apa kata orang, apa yang diyakini orang, apa yang dianggap kebanyakan orang itu wajar. Padahal Tuhan menciptakan kita beragam suku bangsa, dengan beragam cerita hidup juga. Dengan kuasa-Nya manusia bisa menjadi seperti apa saja.
Alhamdulillah, Tuhan sampaikan ke usia 40 tahun. Sedikit memiliki riwayat keluarga, di mana kakak pertama tiada pada tahun 2003 di usia 39 tahun, karena kanker. Mulai sakit di usia 34 tahun. Diri ini banyak belajar dari peristiwa itu. Ketika berhasil sampai di usia 40 tahun, si diri ini langsung menyadari Tuhan kasih jalan untuk semakin mendekat pada-Nya. Gerbang surga mulai terbuka. Tinggal bagaimana kita akan menujunya. Dengan berjalan atau berlari-lari kecil, karena sudah terbayang keindahannya.
Good bye masa muda ….
Reviews
There are no reviews yet.